Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora menduduki peringkat 3 desa wisata terbaik di Provinsi Jawa Tengah. Lomba desa wisata yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi ini diikuti 27 desa wisata yang ada di Jawa Tengah. Dari 27 peserta, terpilih 10 besar untuk memamerkan produk-produk terbaiknya dalam sebuah pameran. Selama pameran, para juri melakukan penilaian untuk menentukan pemenangnya. Hasilnya, desa wisata Sambongrejo masuk 3 terbaik. Menjadi juara 3 desa wisata Jawa Tengah, apa saja paket wisata di desa ini?
MEJA yang diletakkan di teras rumah itu penuh dengan produk-produk hasil kerajinan warga di Pedukuhan Blimbing, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Dari produk jajanan hingga produk kain dan kaos memenuhi meja yang dikeluarkan dari dalam rumah setiap kali ada rombongan kunjungan di pendapa yang ada di depan rumah itu. Produk ini mulai krecek, peyek, warneng, tempe mentah, kaos yang bergambar Samin Surosentiko, dan kain batik.
Rumah itu tempat tinggal Pramugi Prawiro Wijoyo, tokoh yang dikenal dari Sedulur Sikep Samin yang ada di desa ini. Mbah Pram, begitu orang menyapanya, punya pendapa yang berhadap-hadapan dengan rumahnya. Pendapa ini difungsikan untuk menerima tamu yang berkunjung. Dikenal dengan Kampung Samin, banyak orang-orang yang berdatangan untuk mengenal ketokohan Samin Surosentiko yang melawan kesewenang-wenangan pemerintahan kolonial Belanda pada dekade awal abad 20. Dalam perjalanan waktunya, dikembangkanlah ajaran Sedulur Sikep Samin yang dikenal di jaman sekarang.
Dari banyaknya tamu-tamu yang berkunjung ke kediaman Mbah Pram inilah yang kemudian menjadikan Desa Sambongrejo mengembangkannya menjadi desa wisata.
Mewakili Kabupaten Blora tampil dalam lomba desa wisata tingkat Provinsi Jawa Tengah, Desa Sambongrejo masuk dalam jajaran 10 besar untuk tampil memamerkan produk-produk wisata dan kerajinannya untuk dinilai para juri. Ada beberapa penilaian yang dilakukan juri, mulai dari paket wisata, atraksi seni budaya, sapta pesona, chse (cleanlliness, health, safety, dan environment sustainability), serta homestay dan toilet bersih.
Hasilnya?
Dikutip dari akun Instagram Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, @disporaparjateng, Sabtu, 26 November 2022, Desa Sambongrejo dinilai layak masuk 3 besar. Untuk Desa Wisata Pekunden meraih juara pertama, sementara posisi kedua diraih Desa Wisata Muncar dari Kabupaten Semarang, dan Desa Wisata Sambongrejo dari Kabupaten Blora meraih posisi ketiga.
Secara paketan wisata, Desa Wisata Sambongrejo memiliki 4 paketan dan 1 kelas membatik. Paketan wisata yang ditawarkan antara lain: paket pendopo tour, paket half day, paket one day, dan paket live in. Paketan ini minimal peserta rombongan pengunjung 20 orang.
Paket pendopo tour harganya paling murah, yakni Rp70 ribu per satu orang. Dalam paketan ini rombongan mendapatkan welcome drink berupa wedang cangkruk yang merupakan wedang secang plus, krowotan, makan sekali, dan klotek lesung.
Untuk paketan half day atau setengah hari yang harganya Rp150 ribu per orang, pengunjung mendapatkan welcome drink, pemakaian udeng, membatik, kunjungan home industry tempe, klotek lesung, pititur luhur, snack sekali dan makan siang.
Untuk contoh pitutur luhur, video pitutur luhur bisa disaksikan di atas, yang disampaikan Mbah Pram.
Sementara untuk paketan one day atau seharian yang harganya Rp200 ribu per orang, fasilitas paketan half day ditambah edukasi kandang kambing PE, dan tracking kebun atau sawah, serta snack ditambah jadi 2 kali.
Sedangkan paketan live ini ada tambahan biaya homestay dan drumblek, yakni semacam drumband menggunakan blek. Harga paket ini Rp300 ribu per orang.
Untuk paketan yang tidak ada drumbleknya, yakni paket half day dan one day, jika pengunjung ingin drumblek maka ada tambahan harga tiket sejumlah Rp20.000 per orang.
Selain paketan-paketan di atas, Desa Wisata Sambongrejo menyediakan kelas membatik dengan harga tiket Rp30.000 per peserta.
Tertarik berkunjung?